Minggu, 28 April 2013

Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan
Penderitaan adalah salah satu teman terbaik manusia karena mau atau tidak, setiap manusia akan merasakan penderitaan entah apapun bentuknya penderitaan itu, tidak ada satupun yang tidak akan merasakan penderitaan. Akan banyak usaha yang pasti dilakukan manusia sehingga tidak sedikit yang bahkan berlaku curang dalam hidupnya agar tidak hidup dalam penderitaan.

Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggung. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenangkan. Penderitaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komposisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.


Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia akan selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa social, dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan Yang Maha Esa, dll.

Neraka

Neraka adalah tempat tinggal di akhirat, yang di dalamnya di liputi kobaran api yang bergejolak dengan dahsyat sampai bisa mengelupasi kepala hingga menusuk ke hati. Dan ketahuilah apa neraka itu di persiapkan Allah Swt.Bagi hamba-Nya yang Kafir, Munafik , Yang Senantiasa berbuat dosa, yang musryrik dan mendustakan Ayat-ayat Allah dan malas dan tidak mau Mengerjakan Perintah-Nya, dan bagi Mereka, Neraka adalah sebagai ancaman atas dosa yang di lakukan Selama Di Dunia .
Dan tentang neraka ini, di dalam Al Qur An telah banyak di jelaskan, yaitu antara lain :

 1.Dalam surah Al Baqarah, Ayat 39 :
"Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami,mereka itu penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya"

2.Dalam surah Ali imran, Ayat 116 :
"Sesungguhnya orang-orang kafir, harta dan anak-anak mereka tidak akan dapat menolak (Adzab) Allah sedikit pun, dan mereka adalah penghuni neraka , mereka kekal di dalamnya".

Penderitaan Orang Lain
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhraartinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia maka akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi manusia.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.

Sumber - Sumber Penderitaan
1.Penderitaan bukanlah diri Anda, itu hanyalah sensasi yang diterima oleh Anda. Saat Anda bisa memisahkan antara diri Anda dengan penderitaan itu, saat itulah Anda sudah melepaskan kemelekatan keakuan (ego). Saat itulah berakhirnya penderitaan. Jadi sumber penderitaan itu berasal dari diri Anda sendiri yang menggap bahwa “ Anda menderita”..Saat Anda terus melekatkan diri anda dengan penderitaan itu, semakin Anda akan merasa bahwa Anda adalah orang yang paling menderita.

2. Kehilangan
Setiap orang selalu berharap kebahagiaan di dalam kehidupan keluarganya langgeng, abadi, sehingga terkadang lupa hidup berkeluarga pada suatu hari nanti akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian ataupun perpisahan yang kita mengenal dengan istilah 'perceraian.' Kehilangan teman hidup karena kematian ataupun perpisahan merupakan pengalaman yang menimbulkan luka perih dihati yang cukup dalam sekaligus menghancurkan kondisi kejiwaan. Kehilangan dalam suatu perkawinan menimbulkan rasa sakit & kesedihan pada saat menyertai kepergian sosok orang kita cintai. Berbagai perubahan secara fisik, kejiwaan, ekonomi, harga diri, kesehatan, kerabat & keluarga bahkan status di FB merupakan beban tersendiri bagi mereka yang mengalaminya. Beban itu menjadi terasa lebih berat karena adanya perasaan bersalah, kegagalan, hilangnnya harapan di masa depan.

3.Keinginan adalah sumber penderitaan”. Jadi begini, pada dasarnya keinginan yang keterlaluan bisa jadi dan bahkan merupakan sumber penderitaan bagi diri sendiri.

Upaya Menghindari Penderitaan

Langkah yang bijaksana untuk menghindari penderitaan bukanlah dengan cara mengeluh, melainkan dengan mengetahui bagaimana kita dapat bertahan menghadapi penderitaan. Prinsipnya ialah terimalah penderitaan sebagai konsekuensi hidup yang harus kita jalani.
Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi. Begitulah seterusnya. Karena sudah menjadi sistem kesadaran yang berlangsung lama, akhirnya penderitaan muncul terus-menerus. Di hadapan orang, mungkin penderitaan itu bisa kita sembunyikan, kita seolah biasa-biasa saja, tapi hati tidak bisa dipungkiri apalagi saat-saat menyendiri. Derita-derita itu sungguh sangat menyiksa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar